Chinatsu Hiratasuka
Picture

Cinta Tanpa Balasan

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.

Title.

Picture
cinta itu seperti bunga-bunga,ia akan tumbuh di setiap hati yang ingin di mengerti di setiap hati yang rindu di dampingi,,
cinta iu seperti seekor kupu-kupuyang indah dan tak mungkin di sentuh,tapi keindahanya dapat menjadikan sebuah taman yang menenangkan..
Cinta….Dengan sayap lembutnya ia akan membawamu terbang keawan dan sebagaimana Cinta menenggelamkanmu hingga kedasar laut yang paling dalam……..
siang dalam luka, merindu senja kian menghampiri ku berharap ada pelangi mewarnai dan memberi cahaya peri di dalam lukisan hatiku, terangi warna indah dengan cinta, basuh lukaku dengan warna sahdu, aku merindumu seperti kumenanti tetesan pertama air hujan yang jatuh ke tanah, basahi dan dinginkan api hatiku yang terbakar cemburu dan dustamu.
Dan
cinta sejati
hanya ada
pada Allah semata..